Di pantai Roban Subah, tepatnya di sekitar daerah Ngodek sungai Kaliurang perbatasan desa Sengon dan desa Gondang (koordinat -6.927598,109.85172) terdapat goa peninggalan Jepang. Menurut narasumber yang ditemui tim, goa ini dibangun pada tahun 1943 saat tentara Jepang sedang berebut kedudukan di Indonesia dengan Belanda. Jepang berlabuh di pantai Roban dan membuat persembunyian berupa goa. Pada saat pembuatannya bangsa Indonesia dikerja paksakan oleh Jepang. Goa ini dapat dimasuki tank dan beberapa kendaraan tempur lainnya.
Pada tahun 1945 kota Hirosima dan Nagasaki dibom atom, kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, pada waktu itu Jepang tidak serta merta menarik pasukkannya kembali ke Jepang. Jepang masih bersembunyi di goa sampai tahun 1948 saat kemerdekaan Indonesia telah diakui. Pada tahun 1948 Jepang menutup beberapa mulut goa menggunakan cor semen.
Kemudian warga sekitar bergantian menjaga goa agar tidak digunakan kembali oleh Belanda. Pada tahun tersebut warga masih mengenal bambu runcing yang konon memiliki kekuatan luar biasa yang dapat menghancurkan kayu sekali menyentuh ujung bambu runcing.
Kemungkinan ada 15 lebih mulut goa yang tersusun 2 mulut goa 2 mulut goa berjajar. Mulut goa yang utama untuk keluar masuknya tank dan kendaraan tempur lainnya sudah tertutup longsor dan belum ditemukan. Hingga kini masih tersisa 9 mulut goa dengan keadaan sebagian telah tertutup longsoran.
Di sekitar sungai juga masih ada bekas peninggalan jembatan namun telah dibangun kembali jembatan baru karena pada tahun 2004 terjadi banjir bandang yang menjadikan jembatan runtuh.
Aliran sungai di sekitar goa dari atas bukit |
Goa yang longsor hingga tinggal 1/3 bagian |
Goa berada di pinggir jalan proyek galian batu kali |
Goa berada di kawasan perkebunan karet milik PT. Nusantara |
Jembatan pernah runtuh |
0 komentar :
Posting Komentar