BATANG – Kabupaten Batang memiliki potensi pengembangan tanaman teh, khususnya teh rakyat, yang apabila diberdayakan secara optimal mampu meningkatkan kesejahteraan petani teh dan perekonomian daerah sekaligus membantu kelestarian alam dan lingkungan.
Hal tersebut dikemukakan Gubernur Jawa Tengah, H. Bibit Waluyo pada acara penyerahan sertifikat teh lestari kepada Koperasi Serba Usaha (KSU) MEKAR JAYA Kabupaten Batang dan pelepasan (Launching) produk teh rakyat Bersertifikasi Lestari, di Desa Sidoharjo, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Kamis (31/3).
Gubernur juga mengucapkan selamat kepada KSU MEKAR JAYA Kabupaten Batang dan PT. Pagilaran atas kerja kerasnya bisa memperoleh “Sertifikat Teh Lestari Indonesia” dari Dewan Teh Indonesia. Hal ini sangat membanggakan karena sertifikat yang diberikan pertama kali di Indonesia.
“Prestasi ini tentu harus dipertahankan dan bahkan lebih di tingkatkan untuk jenis produk lainnya agar para petani teh tetap bekerja keras dan memiliki komitmen yang tinggi untuk menghasilkan panen pucuk teh yang berkualitas”, kata Bibit.
Saat ini, PT. Pagilaran sebagai pengelola perkebunan teh rakyat, telah mampu menghasilkan produk teh rakyat lestari, dan mampu mengelola kawasan perkebunan teh menjadi lokasi agrowisata potensial di Kabupaten Batang, serta berkat kerjasamanya dengan Dewan Teh Indonesia, maka Koperasi Serba Usaha (KSU) “Mekar Jaya” telah berhasil memperoleh sertifikat Teh Lestari. Prestasi ini tentu perlu dikembangkan, sehingga petani teh di Kabupaten Pekalongan maupun Banjarnegara yang menjadi binaan PT. Pagilaran, juga mampu memperoleh Sertifikat yang sama.
Gubernur berharap dengan diterimanya sertifikasi teh yang berkualitas ini, PT. Pagilaran bisa tetap eksis dan bisa berkembang dan yang terpenting adalah memperhatikan 3 (tiga) K, yaitu: menjaga kuantitas produk agar mampu memenuhi kebutuhan pasar; meningkatkan kualitas produk agar mampu bersaing dengan produk teh dari provinsi lain, serta menjaga kontinuitas produksi agar permintaan konsumen dapat terpenuhi.
Sebagai mitra kerja usaha, para pengusaha teh selalu mengalokasikan program Corporate Social Responsibility (CSR) kepada para petani teh di Kabupaten Banjarnegara, Batang dan Pekalongan, dengan memberikan bantuan saprodi berupa pupuk atau pendampingan usaha sehingga hasil produksinya dapat lebih optimal.
Partisipasi semua pihak sangat diperlukan, utamanya untuk dapat mempelopori dalam mengkonsumsi teh “Kepodang”, yaitu merk dagang produk teh lestari, maka dengan “Gerakan gemar minum teh yang bersertifikat lestari”. “Insya Allah nantinya diikuti oleh masyarakat Jawa tengah, sehingga teh hasil Produksi PT. Pagilaran dan KSU “Mekar Jaya” mampu mening-katkan kesejahteraan para petani,” harapnya. **(Humasjateng-Ponco)_ed.bs.
http://www.jatengprov.go.id
0 komentar :
Posting Komentar